@VIVITDN | VIVITDNBOICE

My Fangirling World

I’M SO JEALOUS [CHAPTER 5]

Author            : Vivit (@vivit_dwinovita)

Genre              : Romance, Friendship

Length            : Chapterred

Rating             : PG-12

Cast                :

1. Kang Minhyuk CNBLUE

2. Krystal Jung F(X)

3. Choi Minho SHINee

4. Bang MinAh GIRLS DAY

5. Lee Jungshin CNBLUE

Disclaimer      : Sebagian jalan ceritanya aku ambil dari teenlit kalau gak salah judulnya “Gawat Gw Salah Kirim SMS”, sisanya asli karanganku sendiri.

Note                : Maaf buat Fans Minah kalau Minah aku bikin antagonis plus ssuper nyebelin gini. Hehehe maklum terinspirasi dari novel yang aku baca yang karakternya antagonis gini hehehe. Mianhae buat para readers yang udah lama nungguin ff ini (emang ada yang nunggu ya? Kekeke) author lagi sibuk dan gak punya ide, makanya postnya lama. Moga readers suka ceritanya hehehehe. Jangan lupa RCL nya hehehehehe

PROLOG ║ ║ CHAPTER 1 ║ ║ CHAPTER 2 ║ ║ CHAPTER 3 ║ ║ CHAPTER 4

@@@@@@@@

Author POV

Lee Jungshin memutuskan untuk menemui Minhyuk di rumahnya. Jungshin berharap bahwa Minhyuk ada di rumahnya. Jungshin ingin berbicara baik-baik dengan Minhyuk, berharap bahwa Minhyuk akan mendengarkan nasehat-nasehatnya.

“Anyeyong haseyo Park ahjumma” sapa Jungshin lembut pada pembantu Minhyuk, saat beliau membukakan pintu untuk Jungshin.

“Silahkan masuk tuan”

“Gamshamnida. Ahjumma, di luar itu mobil siapa ya? Apa itu mobil tamu, tapi tidak ada tamu di sini. Atau itu mobil barunya Minhyuk?”

“Itu mobil tamunya tuan Minhyuk”

“Kalau boleh tau, siapa tamunya ahjumma? Dimana dia sekarang?” Tanya Jungshin sambil celingukan (?) mencari sang pemilik mobil.

“Pemilik mobil itu nona Minah. Sekarang dia ada di kamar tuan Minhyuk”

“MWOYA? Minah di kamar Minhyuk? Sekarang? Apa yang mereka lakukan?” Tanya Jungshin, tidak percaya.

“Mollaso. Nona Minah setiap ke sini, langsung saja pergi ke atas menuju kamar tuan Minhyuk”

“Gamshamnida ahjumma. Saya ke atas dulu ya, mau menemui Minhyuk dulu”

Jungshin-pun langsung pergi ke atas menuju kamar Minhyuk.

“Apa yang mereka lakukan di dalam sana? Semoga saja mereka tidak berbuat macam-macam” kata Jungshin pelan saat menaiki tangga.

@@@@@@@@

Mendengar ucapan Minhyuk yang mengatakan bahwa dia masih belum melupakan Krystal, membuat Minah marah bercampur sedih. Matanya sudah mulai memerah. Minah tidak dapat menahan air matanya. Minah langsung menghampiri Minhyuk. Saat wajahnya sudah berhadapan dengan Minhyuk, dia sedikit menjinjit karena tubuh Minhyuk yang lebih tinggi darinya. Dia memegang kedua pipi Minhyuk.

“Lihatlah mataku, apakah kau tidak bisa melihat ketulusan cintaku padamu” katanya dengan air mata yang masih menetes.

“Saranghaeyo Minhyuk oppa” lanjut Minah.

Minhyuk tidak tega melihat Minah yang menangis, dia juga merasa bersalah pada Minah. Minhyuk tau bahwa Minah begitu mencintainya. Minhyuk mulai mendekatkan wajahnya pada Minah. Dia dapat merasakan dengan jelas hembusan nafas Minah. Minah mulai menutupkan matanya sambil merasakan hembusan nafas Minhyuk. Keinginannya untuk mencium Minhyuk akan terwujud sebentar lagi, begitulah yang ada dalam pikiran Minah. Bibir Minhyuk sudah hampir menyentuh bibir Minah. Dan……

“Ehem, mianhae aku mengganggu” kata Jungshin yang sudah berdiri di depan pintu. Reflek Minhyuk menjauhkan wajahnya dari Minah.

“Jungshin-ah, kenapa kau masuk tidak ketuk pintu dulu”

“Bukannya selama ini, jika aku masuk ke kamarmu aku memang tidak pernah mengetuk pintu” jawab Jungshin santai.

“Tapi……”

“Kau takut aku mengganggu kalian?”

“Ah aniyo, bukan begitu”

“Sudahlah lupakan saja. Minah-ssi kau tidak keberatan kan untuk meninggalkan kami berdua? Ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan Minhyuk” kata Jungshin seraya menghampiri mereka berdua.

“ba-baik sunbae” Minah pun pergi dari kamar Minhyuk, saat dia sudah berada di pintu, Jungshin memanggilnya lagi.

“Minah-ssi”

“Ye sunbae. Waeyo?”

“Mianhaeyo aku mengganggu AKTIFITAS mu dengan Minhyuk”. Minah hanya membalasnya dengan senyum yang sangat di paksakan.

“Sial. Awas kau Lee Jungshin, dasar pengganggu” gerutu Minah saat menuruni tangga.

“Nona sudah mau pulang? Kok bentar?” Tanya Park ahjumma.

“Bukan urusanmu. Urusi saja pekerjaanmu” jawab Minah ketus. Dia langsung menuju pintu depan.

Park ahjumma hanya bisa geleng-geleng kepala, karena merasa Minah sudah berbuat kurang sopan padanya.

“Kenapa tuan Minhyuk bisa memiliki teman seperti itu?” gumamnya pelan.

@@@@@@@

Jungshin langsung tidur – tiduran di kasur Minhyuk dengan santainya seolah tidak terjadi apa –apa antara dirinya dan Minhyuk.

“Ya! Kau mau apa kemari?” jawab Minhyuk sedikit dingin.

“memangnya aku tidak boleh bermain dirumah sahabatku sendiri. Atau sekarang kau mau mengusirku gara – gara masalah ‘ban kapten’ itu?”

“Ah sudahlah lupakan masalah itu, jangan membuat mood ku buruk. Ganti topic yang lain saja”

“Bagaimana kalau aku bicarakan tentang Krystal” goda Jungshin.

“Huh, kau mau cari mati? Kenapa kau jadi menyebalkan akhir-akhir ini?”

“Kau yang menyebalkan Minhyuk-ah, kita ini sahabat dekat, tapi akhir –akhir ini kau malah sering menyalahkanku dan kesal padaku”

“Mianhaeyo, aku benar – benar emosi. Untuk masalah ban kapten, aku bisa memakluminya, walaupun jujur saja aku begitu kesal, kenapa harus kau yang notabene adalah sahabatku, yang harus menggantikan posisi kapten dari ku” jelas Minhyuk panjang lebar.

“Mianhaeyo Hyuk-ah. Sungguh aku tidak pernah menginginkan posisi itu. Aku bahkan berharap kau mau kembali ke tim basket kita”

“Aku tidak bisa. Dimana harga diriku jika aku harus kembali ke tim basket itu. Cih, aku tidak sudi”

“Tapi——“

“STOP. Kalau kau masih membicarakan hal itu, lebih baik kau keluar dari rumahku” ucap Minhyuk tegas.

Jungshin hanya bisa menghela nafas panjang. Dia tidak mau Minhyuk marah lagi padanya. Dia sudah bersyukur Minhyuk barusan mau menerima kedatangannya dan tidak marah lagi padanya.

“Baiklah, bagaimana kalau kita keluar saja hari ini” ajak Jungshin.

“Aku malas”

“Ayolah hyuk”

“Tidak mau”

“Kenapa sih gak mau. Giliran diajak Minah mau. Aku ini sudah jadi sahabatamu sejak lama, tapi kenapa kau………”

“Baiklah aku mau. Kenapa kau jadi cerewet sekali” kata Minhyuk akhirnya mengalah karena tidak mau mendengarkan ocehan panjang lebar dari sahabatnya ini.

Sedangkan Jungshin hanya bisa menunjukkan deretan gigi putih saat akhirnya Minhyuk mau menerima ajakannya.

@@@@@@@@

Minah datang ke diskotik tempat biasa dia nongkrong (?) dengan wajah yang sedikiit ditekuk. Dia tampak kesal dan ingin marah. Dia langsung duduk dan meneguk minuman yang ada dihadapannya. Dia tidak peduli, minuman siapa yang sudah dia minum.

“Ya! Itu minumanku, kenapa kau main serobot(?) saja huh?” protes Majun.

Minah hanya membalasnya dengan tatapan matanya yang tajam, membuat majun sedikit takut.

“Waeyo? Kalau habis pesan lagi” jawab Minah ketus.

“kau kenapa Minah, kenapa kau jadi judes dan marah – marah gak jelas seperti ini, kau membuatku takut” Minah tidak menghiraukan pertanyaan Majun, dia mengambil botol yang ada dihadapannya dan menuangkannya di gelas miliknya lalu meminumnya dalam sekali tegukan (?).

“Kau ada masalah dengan Minhyuk? Kenapa dia tidak ikut?”

“Bukan urusanmu”

“Benar dugaanku. Kau pasti sedang ada masalah dengan Minhyuk. Apa dia kembali dengan mantannya?” Minah tetap diam tidak menjawab, dia menatap tajam dan mengambil gelas yang ada di depannya yang sudah kosong, dia lalu meremas gelas itu dengan sekuat tenaga sehingga gelas itu pecah di tangannya. Tangannya pun mulai mengeluarkan banyak darah, tapi Minah tetap tidak merintih kesakitan. Majun reflek mengambil tissue yang ada di tas Minah, membersihkan darah yang tidak berhenti mengalir dari tangan kanannya. Majun juga mengambil saputangan dari tas Minah dan meengikatkannya pada tangan Minah agar darahnya berhenti mengalir.

“Minah-ya apa yang kau lakukan? Kenapa kau melakukan hal bodoh seperti ini?” kata Majun sedikit gugup sambil mengikatkan saputangan ditangan Minah.

“Aish kau lebih baik meninggalkan Minhyuk saja, dari pada kau menyakiti dirimu seperti ini” tambah Majun.

“TIDAK AKAN PERNAH. Aku tidak akan pernah rela melepaskan Kang Minhyuk dari tanganku, aku akan melakukan segala cara agar Minhyuk bisa jadi milikku utuh”

“Kita kerumah sakit sekarang ya?” ajak Majun sambil menarik tangan Kiri Minah.

“Tidak usah. Aku akan pergi dulu. aku Akan menyelesaikan urusanku terlebih dulu” Minah bangkit dari tempat duduknya dan berjalan cepat menuju tempat mobilnya diparkir.

“Aish ada apa dengan anak itu, tingkahnya aneh. Membuatku sedikit khawatir” kata Majun pelan.

@@@@@@@@

Minho mencoba menelfon Krystal atas perintah Hyerin. Tapi Krystal tidak juga mengangkat telfonnya. Minho juga sudah mengirimkan sms ke Krystal tapi Krystal tidak membalsnya.

“Bagaimana? Sudah berhasil menghubunginya?” Tanya Hyerin.

“Mianhaeyo Hyerin-ah, tapi Krystal tidak mau mengangkat telfon dariku, dia juga tidak membalas SMS ku”

“Dia juga tidak mengangkat telfonku kemarin, apa dia masih marah pada kita ya?” kata Hyerin sedikit kecewa. Minho yang tidak tega melihat raut kekecewaan di wajah tunangannya, langsung berusaha menelfon Krystal kembali. Dan ternyata Krystal mengangkatnya.

“Yeoboseyo” jawab Krystal malas

“Krystal-ah akhirnya kau mengangkatnya juga”

“Cepat katakan ada perlu apa, aku sangat sibuk”

“Besok, apakah kau ada waktu? Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu”

“Mianhaeyo, aku sibuk”

“Tapi ini penting Krystal-ah, bagaimana kalau lusa?”

“Aku tetap tidak bisa, besok, lusa, besoknya lagi dan seterusnya aku tetap tidak bisa. Lebih baik cari orang lain saja untuk membantumu, mianhaeyo”

TUT TUT TUT

Krystal langsung saja menutup sambungan telfonnya secara sepihak, membuat Minho dan Hyerin sedikit kecawa. Minho dan Hyerin hanya bisa menghela nafas panjang.

“Bagaimana Hyerin-ah, Krystal tidak mau aku ajak ketemuan. Jadi aku tidak mungkin bisa mengatakannya pada Krystal”

“Minho-ah ambilkan aku kertas dan bulpoint. Dan kumohon berikan surat ini untuk Krystal besok” Minho langsung mengambil kertas beserta bulpointnya dan memberikannya pada Hyerin.

“Baiklah aku besok akan ke sekolahnya dan memberikan suratmu untuknya. Aku harap dia tidak akan menolaknya dan mau membacanya”

@@@@@@@@

“Aish mereka berdua benar – benar menggangguku. Ada apa lagi? Apa yang mau mereka ceritakan padaku? Mengganggu saja” Kata Krystal kesal sesudah mengakhiri sambungan telfon dari Minho.

Krystal memang sengaja tidak mengangkat panggilan dan membalas SMS dari Minho dan Hyerin. Dia benar – benar malas berurusan dengan mereka lagi. Untuk apa Minho menggangu hidupnya lagi, padahal dia sudah memiliki tunangan, begitulah yang ada dipikiran Krystal. Dia benar –benar tidak mau terlibat lagi dengan Minho, dia sudah tidak peduli dengan Minho. Saat ini yang ada dipikirannya hanya Minhyuk, bagaimana caranya agar Minhyuk mau memaafkannya dan kembali padanya.

“Mungkin aku terlalu kasar barusan, tapi itu aku lakukan biar kalian tidak menggangguku lagi, mianhaeyo”

@@@@@@@

Pagi ini Minah tidak masuk sekolah. Minhyuk juga heran kenapa Minah tidak masuk dan tumben seharian ini dia tidak menghubungi ataupun mengirim sms pada Minhyuk. Minhyuk sedikit khawatir,

“Ada apa dengan Minah? Apa dia masih marah karena kemarin?” Tanya Minhyuk pada dirinya sendiri.

“Apa aku harus, menjenguknya? Apa mungkin terjadi sesuatu dengannya?” Minhyuk lalu masuk ke dalam mobilnya.

Tepat pada saat Minhyuk menghidupkan mesin mobilnya, dari jauh dia melihat seseorang turun dari mobil. Namja itu adalah Minho. Minho berjalan menghampiri Krystal.

“Sial mau apa lagi namja ini. Sudah aku bilang aku sibuk” umpat Krystal pelan.

Krystal sudah tidak mungkin lagi menghindar, karena Minho sudah melihatnya. Sedangkan dari dalam mobil, Minnhyuk juga mengumpat, dia kesal sekali.

“Untuk apa dia datang kemari lagi. Kemarin dia datang bersama tunangannya bilang padaku kalau dia tidak ada hubungan apa – apa dengan Krystal. Tapi liat sekarang? Dia menemui Krystal lagi. Dan dia datang kemari bukan bersama tunangannya” Minhyuk langsung menancap gasnya.

Krystal yang melihat mobil Minhyuk melaju cukup kencang hanya bisa menghela nafas panjang.

“Minho kenapa kau datang di saat yang tidak tepat? Untuk kesekian kalianya kau sudah berhasil membuat Minhyuk salah paham pada kita, sial” Minho datang pada Krystal dengan senyum cerahnya sedangkan expresi wajah Krystal datar.

“Ada apa? Sudah aku bilang aku sibuk” kata Krystal sedikit judes.

“Mianhaeyo, ini benar – benar penting dan aku harus menyampaikannya padamu”

“Aku sibuk. Mianhae aku tidak bisa bantu” Krystal langsung saja pergi melewati Minho. Tapi tangan Minho meenahan tangan Krystal.

“Ini! Kumohon bacalah. Itu surat ditulis oleh Hyerin. Karena kau tidak ada waktu untuk bertemu dengan kami, maka Hyerin menuliskan surat ini untukmu. Ku mohon bacalah. Mianhae kita merepotkanmu, setelah ini aku janji tidak akan mengganggumu lagi” Minho menyerahkan surat dari Hyerin pada Krystal. Lalu dia berlalu menuju mobilnya. Krystal melihat – lihat surat itu lalu memasukkannya ke  dalam tasnya.

“Aku bahkan tidak tertarik untuk membaca isi surat itu”

Setelah sampai di rumahnya, Krystal mengeluarkan isi tasnya dan mengambil surat yang di beri Minho tadi. Dia lalu meletakkannya di dalam laci.

“Aku benar – benar tidak mau terlibat lagi dengan kalian. Maaf kalau sifatku membuat kalian kecewa. Tapi menjauhi kalian adalah solusi terbaik saat ini” Krystal menghela nafas panjangnya, dan sama sekali tidak ada niatan untuk membaca isi surat yang diberikan oleh Minho.

@@@@@@@

Minhyuk masih khawatir dengan keadaan Minah. Dia benar – benar khawatir karena Minah tidak juga menghubunginya.

“Apa dia masih marah karena kemarin aku bilang kalau aku belum bisa melupakan Krystal?” Tanya Minhyuk pada dirinya sendiri.

“Jika sekarang aku menjenguknya, aku takut dia semakin salah paham. Aku tidak mau menyakitinya. Arghhhhhhhhhh aku pusing memikirkan semua ini.” Kata Minhyuk sambil mengacak – acak rambutnya sendiri.

DRRTTTTT

Hp minhyuk bergetar, dan ternyata ada pesan dari Minah.

oppa, ku mohon datanglah di tempat biasa. Aku benar – benar membutuhkanmu saat ini

Minhyuk langsung bangkit dari duduknya, dia mengambil jaket dan kunci mobilnya, lalu langsung berangkat menemui Minah.

Setelah sampai di tempat yang dimaksud Minah ( diskotik tempat biasanya mereka nongkrong ) Minhyuk langsung masuk ke dalam dan mencari Minah. Minah sedang duduk sendiri di pojok kanan sambil meneguk minumannya. Minhyuk menghampirinya, dan melihat ada sesuatu yang aneh di tangan kanannya. Tangan kanan Minah diperban, membuat Minhyuk semakin khawatir.

“Oppa. Duduklah kemari temani aku minum” Pinta Minah.

“Minah-ssi ada apa dengan tanganmu? apa karena ini kau tidak masuk sekolah tadi?” Tanya Minhyuk sedikit khawatir.

“Gwenchana, lukaku tidak seberapa parah kok”

“Kenapa tanganmu bisa terluka seperti ini? Apakah itu sakit rasanya?”

“Ani. Ini tidak sakit sakit sama sekali. Tapi yang sakit ini” katanya, sambil tangan kirinya menyentuh dadanya.

“Hatiku yang sakit oppa. Sakit sekali, aku tidak tau apa rasa sakit ini bisa menghilang” kata Minah dengan mata yang mulai memerah.

“Minah-ssi maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku tidak bermaksud membuatmu kecewa” Minhyuk menundukkan kepalanya.

“Gwenchanayo oppa. Setidaknya sakit ini sedikit terobati saat aku tau bahwa kau begitu mengkhawatirkanku” Minah tersenyum dan menyenderkan kepalanya di bahu kanan Minhyuk.

“Apakah kau mau memaafkanku?”

“Ne. Tapi oppa harus menemaniku minum” Minhyuk tersenyum tanda setuju.

“Tunggu sebentar oppa, aku akan pesan minumannya dulu”

Minah lalu membawa 1 botol besar Minuman, lalu dia menuangkannya ke gelas Minhyuk dan gelas miliknya. Minhyuk menegak habis minumannya. Minah tersenyum licik sambil memandangi Minhyuk yang sedang menghabiskan minumannya.

“Semua orang sebentar lagi akan tahu kalau kau adalah milikku seutuhnya. Krystal tidak akan bisa merebutmu dari tanganku” gumam Minah

Minuman yang dibawa Minah adalah Minuman yang kadar alkoholnya sedikit lebih tinggi disbanding yang biasanya Minhyuk minum. Segelas saja sudah sanggup membuat Minhyuk untuk mabuk, dan memang itulah rencana Minah. Minhyuk mulai merasakan berat di kepalanya, tubuhnya agak oleng (?) semua yang ada di depannya rasanya berputar – putar. Minah langsung membuka dua kancing bagian atas kemejanya, dia lalu menghampiri Minhyuk berusaha membantu Minhyuk untuk berdiri. Wajah Minhyuk jatuh dipundak Minah. Saat itulah Minah memberi kode pada Majun yang sedang berdiri 4 meter darinya sambil membawa kamera. Minah segera menengadahkan (?) wajahnya sehingga tampak seperti Minhyuk yang sedang menciumi lehernya. Kemudian Majun langsung saja memotretnya sesuai dengan perintah Minah. Minah tidak mampu menahan tubuh Minhyuk lalu mereka berduapun jatuh diatas kursi, lebih tepatnya Minhyuk sedang menindih tubuh Minah. Majun tidak menyiapkan kesempatan ini, dia langsung memotret beberapa kali. Sesudah semuanya beres, Minah langsung menduduk-kan Minhyuk yang masih tidak sadar. Minah langsung memasang kancing bajunya lagi dan melihat foto –foto hasil jepretan Majun.

“Bagus sekali, ini benar – benar sesuai yang aku harapkan. Kau tau kan apa yang harus kau lakukan dengan foto – foto ini?”

“Tentu saja. Lalu bagaimana dengan Minhyuk saat ini? Apa yang harus kita lakukan?”

“kau antarkan Minhyuk ke rumahnya, ini alamatnya. Dan suruh juga temanmu untuk membawa mobil Minhyuk”

“Baiklah, ini sangat mudah, lalu bagaimana dengan bayarannya?”

“Tenanglah, aku akan memberimu bonus untuk ini”

@@@@@@@

Minah masuk ke kelas dengan santainya seolah dia tidak mengetaui apa – apa. Sedangkan beberapa anak di kelas mereka bergerombol dan membicarakan Minah yang tangan kananya dibalut perban. Sedangkan beberapa diantara mereka sedang membicarakan tentang foto – foto Minhyuk dan Minah yang baru saja mereka terima dari orang tidak dikenal. Krystal Sulli dan Suzy masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat difoto.

“Apa benar Minah dan Minhyuk melakukan seperti yang ada difoto?” Tanya Sulli sedikit ragu.

“Atau jangan – jangan Minah merekayasa semua ini?” Tanya Suzy

Sedangkan Krystal maasih tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

“Tidak mungkin Minhyuk seperti itu. Tidak mungkin” kata Krystal mencoba menenangkan hatimu.

“Oppa, kenapa kau jadi seperti ini. Foto ini membuatku ingin meledak”

 

-TBC-

Maaf kalau ada typo, author lagi malas baca ulang ff nya dan ngedit-ngedit hehehe.

Leave a comment